BANYUMAS-Film Televisi (FTV) Undangan Kuning berlatar Banyumas yang tayang 30 September 2011 di SCTV diluar dugaan ratingnya langsung melejit mengalahkan FTV lainnya. Menurut informasi, naiknya rating tersebut karena banyaknya respon pemirsa. Tak heran jika pemasang iklanpun berebut dalam film yang memiliki latar kultur budaya Banyumas ini.
Hal ini juga dibuktikan dengan tuntuntan pemirsa meminta agar film ini ditayang ulang. Selain pihak SCTV, pembuat film ini Citra Sinema kebanjiran permintaan tersebut.
” Kita kebanjiran telpon dan sms yang minta agar ditayang ulang . Mereka tak hanya warga yang belum sempat nonton tapi juga yang sudah menonton, karena pengin nonton lagi,”ujar Ian produser Undangan Kuning dari Citrasinema.
Sebagian besar penelpon merupakan warga di wlayah Jawa tengah khususnya Banyumas dan mereka warga komunitas Banyumasan di seluruh Indonesia. ” Yang mengherankan banyak waga Jakarta yang minta film ini diulang. Ini memang mengejutkan dan surprise buat kami,” tambah Andi,i-house SCTV.
Ditempat terpisah sutradara Undangan Kuning, Goetheng Iku Akin yang dihubungi BNC mengatakan, boomingnya FTV Undangan Kuning sebagai hal yang wajar. Karena selama ini pemirsa selalu disuguhi film yang terkesan tidak natural. ” Di film ini kita suguhkan apa adanya. Para aktor diminta untuk melakukan pendalaman kultur budaya Banyumas.Hasilnya ya kita serahkan pemirsa yang menilai,”ujar Goetheng.
Sementara menurut salah satu aktor Undangan Kuning, Nanang Anna Noor, selama ini dialek Banyumas kerap menjadi bahan olokan.”Tetapi ketika dialek tersebut disuguhkan kedalam bentuk sinema, apalagi yang mengucapkannya artis cantik semacam Kirana Larasati, ternyata menarik dan menggelikan. Dan kita sebagai juga pemain merasa enjoy dan nyaman melakoni adegan adegan tersebut,”ujar Nanang yang juga wartawan Indosiar tersebut.
Ditempat terpisah, sutradara dan pembuat film Banyumasan Cekakak, Mamock Ngudi Utomo menilai, FTV Undangan Kuning telah membuktikan bahwa cercaan dan bahasa yang selama ini jadi olok olokan justru bisa menjadi barang mahal. ” Dialek Banyumasan ternyata bisa dijual menjadi barang mahal. Mulane aja sok nyepelekna basa banyumas,” ujar Mamock yang juga produser film kartun Banyumaan di Banyumas Teve.
Membanjirnya sms dan telepon agar FTV Undangan Kuning ditayang ulang menjadi pemikiran pihak SCTV. Menurut sumber, film ini akan ditayang ulang pada siang hari, namun waktunya belum ditentukan (BNC/puh/gosip/irts/cit/ dan berbagai sumber)
Cuplikan FTV Undangan Kuning, klik
disini !